Maafkan barang sejenak
Tak kau lihatkah tadi gerangan
Hentikan tolong sejenak
Ceritamu kawan konsenku hilang
Dia yang berjalan tenang
Matahari anggun terpa keningnya
Tak pernah aku melihatDia melewati jalan setapak
Nampaknya ku telah tertawan dan terkesima
Sekejap buyar peta otakku
Menancap tegas citra terbaru
Bukanku kawan yang nista
Nampaknya dia di utus oleh Tuhan
Diterik mentari siang
Datang khusus untuk kawanmu beta
Ceritamu sungguh brilian
Ku kan datang lagi tuk melanjutkan
Ijinkan aku mengejar
Derap kakinya hanya sebentar
Lalu ku seberangi
Jalan yang sibuk ini
Tak kau lihatkah tadi gerangan
Hentikan tolong sejenak
Ceritamu kawan konsenku hilang
Dia yang berjalan tenang
Matahari anggun terpa keningnya
Tak pernah aku melihatDia melewati jalan setapak
Nampaknya ku telah tertawan dan terkesima
Sekejap buyar peta otakku
Menancap tegas citra terbaru
Bukanku kawan yang nista
Nampaknya dia di utus oleh Tuhan
Diterik mentari siang
Datang khusus untuk kawanmu beta
Ceritamu sungguh brilian
Ku kan datang lagi tuk melanjutkan
Ijinkan aku mengejar
Derap kakinya hanya sebentar
Lalu ku seberangi
Jalan yang sibuk ini
Penuh rencana dalam otakku
Sibuk kuredam degub dijantung
Memilah kata-kata tersantun
Lalu kuhentikan langkahku
Yang tlah menghilang
Sibuk kuredam degub dijantung
Memilah kata-kata tersantun
Lalu kuhentikan langkahku
Yang tlah menghilang